Jakarta, NAWACITAPOST.COM – Adanya Nawacita Award (NA) ini rujukannya pada Presiden Pertama RI Soekarno yakni Berdaulat secara Politik, Mandiri dalam Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Selanjutnya, Nawacita itu diimplemantisakan oleh Presiden Jokowi dengan Program Nawa (9) Cita, tutur Direktur Utama PT Media Nawacita Indonesia, Otoli Zebua dalam dialog bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di ruang Panglima TNI, Subden Mabes TNI, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat petang (4/11/2022).
Baca Juga : Kepada Media Nawacita, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Blak-Blakan Bicara Pilpres 2024
Masih menurut Otoli Zebua, bahwa adapun tujuan diadakannya Nawacita Award itu, dicanangkan dan dibuktikan Presiden Jokowi pada tahun 2014, jadi saat ini usia Nawacita Presiden Jokowi sudah memasuki usia yang ke-8. Sehingga beranjak dari hal itu, maka sudah sewajarnya, kita memberikan apresiasi atau penghargaan kepada para pemimpin bangsa, tokoh-tokoh yang selama ini mereka sejalan program Nawacita Presiden pak Jokowi.
Dengan Sembilan (9) kategori yang kita ambil (berdasar Program Nawacita Presiden Jokowi), diantaranya, kategori bidang Pertahanan dan Keamanan, Penegakan Hukum, Pejuang Demokrasi, Penguatan Kebhinekaan Indonesia, Pendidikan Karakter Bangsa, Kesejahteraan Rakyat, kemandirian Ekonomi Nasional, Kemajuan Infrastruktur dan Industri, serta Pembangunan Daerah,
Kenapa kita memberikan Nawacita Award, karena kita berpikir semakin banyak yang baik dari pemimpin bangsa, maka pemulihan bangsa ini semakin cepat, tandas Otoli Zebua.
Sehingga kita berpikir memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh pemimpin bangsa itu berdasarkan 9 kategori, dan penilaiannya diserahkan kepada tim juri nasional Nawacita Award : Ketua Ade Armando (Akademisi UI), Anggota ; Sarman Simanjorang (Wakil Ketua Umum KADIN), dan Agustus Gea (Pengamat Hukum). Jadi betul-betul kami menyerahkan kepada mereka (tim juri NA). Bahkan pembina utama kami Pak Yasonna Laoly tidak intervensi dan diserahkan kepada juri, untuk menentukan siapa yang berhak menerima NA.
Dan setiap kategori terdiri dari tiga (3) orang penerima. Untuk kategori Pertahanan dan Keamanan itu. Pertama Pak Prabowo Subianto (Menhan), Kedua Pak Mahfud MD (Menkopolhukam) dan Ketiga Pak andika Perkasa (Panglima TNI). Jadi tim juri yang membrikan kepada PT MNI sebagai pelaksana ajang NA, dan kita melaksanakan NA itu pada hari Jumat, 28 Oktober 2022, karena belum bisa hadir, maka kami mencoba, bagaimana kalau kita langsung datang ke kantor Panglima TNI, dan ternyata ada respon luar biasa dari Pak Andika, Panglima TNI, kiranya pak Panglima berkenan untuk menerima NA ini, sehingga ini menjadi sesuatu yang diingat, ungkap Otoli Zebua.
Hal senada juga disampaitkan Komisaris Utama (Komut) PT MNI, Faigiziduhu Nduru, bahwa NA yang dihelat ini, kami menghimpun dari 500 orang, serta kami menyeleksi menjadi 81 orang, dan 81 orang ini menurut kami yang terbaik, yang diserahkan ke juri, untuk dicari (dinilai) 27 orang dari seluruh Indonesia atau seluruh anak bangsa yang terpilih menerima NA, disela-sela perbincangan tersebut, Komut PT MNI Faigiziduhu Ndruru menyampaikan kepada Panglima TNI, ada pesan dari Pembina Utama kami pak Yasonna Laoly dan Pak Marinus Gea untuk Pak Andika Perkasa.
Lanjutnya, kami memang ditanya juga, apa argumentasi Anda memberikan NA dalam bidang ini? Saya tidak cerita yang lain, saya hanya cerita apa yang saya rasa, saya lihat, apa yang saya buktikan tentang Jenderal (Panglima TNI Pak Andika Perkasa), saya menangkap; Pertama Suatu kerendahan hati, sikap dan kinerja yang dilakukan oleh Jenderal.
Kami, bukan karena smart, tetapi menceritakan fakta sebenarnya, karena fakta itu tidak susah. Yang susah itu, kalau ada yang dibuat-buat, kalau memberitakan apa adanya, yang dirasa dilihat dan dibuktikan, saya rasa tidak susah, tinggal membuktikannya saja.
Kedua Suatu keramahan yang tidak mengurangi ketegasan
Ketiga Suatu kolaborasi yang dulu dikuatirkan itu menimbulkan gejolak keamanan, kolaborasi dengan kepolisian, saya melihat sosok bapak disetiap kantor kepolisian, karena saya bertemu dengan beberapa Kapolres ada foto bapak disana, pertanyaannya, kok bisa ada disana, ada suasana baru yang dulu tidak ada, ada pendekatan yang orang lain tidak dapatkan, dimana dua sosok ini adalah kolaborasi yang luar biasa, walaupun ada gejolak tapi kelihatan kolaborasinya.
Pendekatan-pendekatan dari Pak Jenderal itu memastikan, bahwa negara ini disegani oleh negara lain.
Perang penting, sosok untuk mau berperang itu yang dibutuhkan, tetapi Jenderal tidak disitu, karena disegani itu bukan karena kuat berperang, tetapi diplomasi dan sentuhan kedamaian, kan hidup damai itu lebih indah, daripada kita mengalahkan satu negara lain. Masyarakat, kami tidak bilang 100 persen, tetapi suasana itu tercipta, dan Pak Jokowi (Presiden) nyaman dengan kondisi itu, dan itu dibuktikan dengan pemberitaan di media2 yang tidak mengatakan Pak Andika membuat sesuatu yang blunder, dan itu sesuai dengan harapan masyarakat, dan juga sesuai yang dikehendaki nawacita pak Jokowi, karena Jokowi bukan menang perang tetapi bagaimana kita dihormati, disegani. Sosok Jenderal Andika yang kami hormati itu ada disitu.
“Ini saya jadi malu banget, tapi apa yang disampaikan Pak Faigiziduhu smart benar. Memang kalau smart itu merendah, Yang jelas saya sangat terhormat, sangat terhormat. Saya sebenarnya ingin berkata kepada diri saya sendiri, apakah pantas saya menerima ini (Nawacita Award)? Ragu sendiri, “tegas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dalam obrolan santai tapi serius bersama dua Pimpinan PT MNI, di ruang kerja Subden Mabes TNI, Medan Merdeka Barat.
“Pertama saya ini kaget, karena sangat tidak menyangka, dan bahkan saya ingin mengatakan apa adanya, saya justru bertanya pada diri saya, apa pantas saya menerima ini, ini terlalu tinggi, karena selama ini, hanya menjalankan tugas pokok saya saja, bahwa kemudian terus dianggap mendapat award ini, waduh, jauh di atas harapan saya, sama sekali saya tidak berpikir ke situ, tapi yang jelas saya merasa, tersanjung sekali dan merasa terhormat, tim nawacita (baca melalui juri yang diketuai Ade Armando) memberikan penilaian untuk bidang pertahanan dan keamanan. Intinya saya berusaha membuat, dari segi keamanan nasional, bahwa negara kita harus semakin kuat, tetapi secara realistis, pungkas menantu dari Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono.