Nganjuk, NAWACITAPOST.COM – Semenjak peristiwa terbakarnya Pasar Kertosono di tahun 2017 lalu, para pedagang pasar yang terdampak, menempati pasar sementara yang berada di sekitar balai Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur selama kurang lebih 5 tahun lamanya.
Pada Rabu (22/3/2023), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menggelar tasyakuran dan soft opening dibukanya kembali pasar Kertosono untuk lantai 1, dan saat soft opening dilakukan mayoritas pedagang menyanggupi untuk kembali berdagang di pasar Kertosono yang baru saja dibangun, dan akan kembali setelah lebaran.
Informasi yang dihimpun jurnalis Nawacitapost.com pada Senin, (5/6/2023) pedagang pasar yang tergabung dalam paguyupan pasar Kertosono bersama Muslimat Ranting Banaran menggelar tasyakuran dan doa bersama, melalui majelis dzikir dan sholawat Lesbumi Feat Pashopati dengan menghadirkan Habib Maher Bin Umar Al Ahdal serta dihadiri langsung Bupati Nganjuk Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., MBA.
Tasyakuran dan Boyongan Pasar Kertosono dengan Majelis dzikir dan sholawat ini diikuti lebih dari 1000 masyarakat berasal dari kertosono dan sekitarnya yang selama ini vakum, dikarenakan adanya pandemi covid-19.
Bupati Nganjuk ditengah agenda kerjanya yang cukup padat, menyempatkan hadir ditengah ribuan jamaah dan warga Nahdliyin Kertosono, menjelang Mahallul Qiyam, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Haris Sujatmiko, dan Forpimcam Kertosono serta Jajaran MWC-NU Kertosono sekaligus Banom dan Lembaganya.
Bupati yang akrab disapa Kang Marhaen menyampaikan dalam sambutannya, menilai Pasar Kertosono merupakan sumber perekonomian masyarakat kertosono.
“Meskipun belum maksimal pembangunannya, diharapkan masyarakat ikut menjaga dan memanfaatkan dengan optimal dan baik,” katanya.
Kang Marhaen menambahkan bahwa, mimpi besar pemerintah Kabupaten Nganjuk, adalah Kertosono menjadi pusat bisnis nganjuk yang nantinya bisa terwujud dengan hadirnya pasar Kertosono sebagai sentra perekonomian diwilayah timur Nganjuk, dengan perputaran ekonominya yang semakin baik,” papar Bupati Nganjuk didepan ribuan jamaah sholawat.
Sementara itu, H. Abbas Ahmad salah satu tokoh masyarakat Kertosono yang mendukung pelaksanaan acara mengaku tidak menyangka antusias masyarakat kertosono dan sekitarnya sedemikian besar.
“Kerjasama dan dukungan berbagai pihak, lintas komunitas, dan elemen masyarakat secara gotong royong ini, adalah sebagai wujud keberhasilan bersama yang bisa diberikan kepada masyarakat Kertosono dalam memulihkan kembali perekonomian, dengan hadirnya pasar kertosono ini,” pungkas mantan Ketua MWC-NU itu.(Faiz/Skr)