Nganjuk, NAWACITAPOST.COM – Digelar di Dusun Kandangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, peresmian angkringan kedai Alifah pada Jum’at, (11/11/2022).
Peresmian angkringan kedai Alifah dihadiri oleh sesepuh warga tingkat 2 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Nganjuk Kang Mas Sudipo, S.Sos, MM, Mas Ary Management group sekaligus pemimpin paguyuban Sarasehan Sumelehing Pikir, pemilik angkringan kedai Alifah Tyas Putra Indra Lesmana, Pembawa acara Avelano Aji Sagita, Ketua Rayon PSHT Sutrisno, S.Pd, M.Pd, yang diwakili penanggung jawab angkringan kedai Alifah Arip Winarno, dan puluhan warga PSHT Cabang Nganjuk, Pusat Madiun.
Pantauan jurnalis Nawacitapost.com angkringan kedai Alifah diresmikan langsung oleh Kang Mas Sudipo yang ditandai dengan pengguntingan pita sekaligus pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Tyas Putra Indra Lesmana yang biasa disapa akrab Jolodong selaku pemilik angkringan kedai Alifah.

Dalam sambutannya Kang Mas Sudipo mengatakan bahwa angkringan kedai Alifah adalah basecamp kebersamaan yang menciptakan Guyub Rukun antar suku, ras, agama dan golongan.
“Jadi ini bukanlah seperti angkringan atau kedai yang lain namun ini adalah basecamp kita bersama tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan, dari manapun berasal dan apapun suku serta golongannya, tetap spesial dalam pelayanan,” kata sesepuh PSHT yang berdomisili di Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk itu.
Kang Mas Sudipo menambahkan siapapun yang datang kesini tetap diperlukan dan dilayani oleh pramusaji yang profesional.
“Seumpama ada dari perguruan silat yang dari luar PSHT, contoh misalnya ada dari Persatuan Silat Nasional (Persinas) Ampuh Sehat Aman Damai (Asad) mau memeriahkan acara ulang tahun atau yang lainya bisa dilayani dengan baik dan dijaga ketat bersama oleh warga PSHT Rayon Kedungrejo,” imbuhnya.
Lanjut Kang Mas Sudipo menegaskan, kalau bisa diberikan diskon khusus karena ini bukan sekedar angkringan kembali lagi konteks awal yaitu basecamp kebersamaan yang guyub, rukun, gemah ripah lohjinawi,” ujarnya.

Senada dengan Mas Ary Management group yang juga pemimpin paguyuban Sarasehan Sumelehing Pikir ketika diwawancarai mengatakan bahwa, berdirinya angkringan tersebut adalah bentuk dari pada guyub rukun kawan-kawan.
“Jadi harapan saya tidak banyak dimana ini adalah basecamp kebersamaan dan semuanya bisa masuk dilayani dengan baik,” ungkapnya kepada jurnalis Nawacitapost.com.
Ary menambahkan bahwa cafe tersebut lain dari pada yang lain, artinya adalah ini adalah angkringan dulur dewe (saudara kita red).
“Jadi di angkringan ini tidak memandang suku, ras, agama dan golongan, semuanya bisa ngopi disini dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan sesuai dengan yang tertera pada menu yang tertera di dinding depan,” pungkasnya.(Skr/Sin)