Jakarta NAWACITAPOST – Memasuki tahun politik dan menyambut datangnya Pemilu presiden 2024, Presiden Joko Widodo, oleh sebagian kalangan dianggap ikut campur dalam urusan politik praktis, dan diistilahkan dengan “Cawe-cawe”.
Terhadap isu yang santer beredar ini, Petrus Loyani, Direktur Akademi Hukum dan Bisnis Indonesia (AHBI) menganggapnya sebagai hal yang masuk akal.
“Bagi saya, cawe cawe Presiden Jokowi masuk akal dan bisa dipahami berdasarkan 2 (dua) alasan,” ucap Petrus Loyani melalui keterangan tertulisnya kepada Nawacitapost, Jumat 2 Juni 2023.
Pertama menurut Petrus, tentunya presiden ingin program kerjanya yang paling rawan gugat yaitu IKN dan utang pemerintah terlindungi oleh penggantinya. Jika tidak, hali itu bisa menjadi masalah politik dan hukum bagi dia paska kekuasaannya.
Alasan kedua, sebisanya bukan Anies Baswedan yang menang karena Anies Baswedan adalah orang yang pernah dipecatnya dan menunjukkan arogansi kepada Jokowi waktu dia jadi gubernur DKI.