Diamnya Moeldoko, kata Saiful, membuat kubu AHY kehilangan kendali hingga melontarkan kata-kata di ruang-ruang publik, yang sangat tidak pantas. Padahal, menurut Saiful ‘residivis’ sesungguhnya, yaitu keluarga Cikeas.
“Bromocorah Demokrasi itu lebih tepat ditujukan untuk SBY, AHY, dan IBAS atau biasa disebut netizen dengan Trio Cikeas,” kata SHE.
Di tangan mereka bertiga, Partai Demokrat berubah menjadi PKC alias Partai Keluarga Cikeas. Kenapa bisa demikian? Karena Partai Demokrat yang awal berdirinya begitu sangat demokratis dan terbuka, didirikan oleh 99 orang, melibatkan banyak tokoh-tokoh politisi berintegritas dan berpengaruh, hingga menjadi partai kebanggaan rakyat, di tangan SBY dan AHY serta IBAS mendadak semuanya berubah.
“Partai Demokrat yang didirikan 99 orang, oleh SBY diubah menjadi didirikan oleh SBY sendiri, walaupun ada satu lagi orang lain yang dimasukkan sebagai pendiri itu orang yang sudah meninggal dunia, yakni Pak Ventje Rumangkang,” kata dia.