Jakarta, NAWACITApost.com – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan visinya untuk menjadikan Ibukota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebagai kota layak anak yang diakui oleh dunia.
Dalam pertemuannya dengan perwakilan organisasi PBB yang berfokus pada isu anak-anak atau United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (23/2).
Country Representative UNICEF Indonesia, Maniza Zaman mengutarakan, UNICEF juga ingin IKN menjadi kota layak anak yang diakui dunia melalui penilaian Kota Layak Anak Tingkat Dunia atau Child Friendly Cities Initiatives (CFCI).
“UNICEF perlu memikirkan penguatan IKN khususnya melakukan perluasan pendampingan kepada pemerintah daerah di sekitaran kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara. Jangan sampai nanti ada gizi buruk dan stunting di sekitar IKN,” kata Moeldoko.
“Jadi sekarang kita sudah harus bekerja keras untuk mencapai target penurunan stunting seiring dengan target pembangunan IKN, nanti harapannya, di tahun 2024 kita pindah ke IKN, sudah tidak ada lagi angka stunting dan gizi buruk,” imbuhnya.
Pasca pandemi, UNICEF berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia untuk mengejar peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang sempat tertinggal selama 2 tahun karena fokus pelayanan pandemi COVID-19.
“Seperti yang dikatakan oleh Pak Moeldoko, UNICEF juga ingin IKN menjadi kota layak anak yang diakui dunia melalui penilaian Kota Layak Anak Tingkat Dunia atau Child Friendly Cities Initiatives (CFCI). UNICEF sangat tertarik untuk melanjutkan diskusi terkait ini, juga terkait digitalisasi data stunting demi mencapai target prevalensi stunting 2024,” kata Country Representative UNICEF Indonesia, Maniza Zaman.
UNICEF juga memberikan saran, Indonesia perlu menunjukkan upaya penanganan stuntingnya kepada dunia, mengikuti jejak 4 negara dunia yakni Peru, Thailand, Vietnam dan Brazil yang berhasil mendokumentasikan keberhasilannya menurunkan prevalensi stunting.