Maninjau, NAWACITAPOST.COM – Ribuan ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam kembali mengalami kematian massal.
Peristiwa kematian ikan budidaya jenis ikan ternak seperti nila dan ikan mas ini merupakan baru pertama kali terjadi di tahun 2022.
Dilansir dari Kaba12.com, Camat Tanjung Raya Handria Asmi mengatakan, kematian ikan budidaya keramba terjadi di dua lokasi yakni Nagari Koto Malintang dan Nagari Duo Koto. Ia menjelaskan, kematian ikan terjadi pada Jum’at dan Sabtu (11-12/2) kemarin.
Baca Juga: Kalapas Kelas IIB Padangsidimpuan Kanwil Kemenkumham Sumut Pimpin Apel Pagi Pegawai
“Iya, ikan KJA kembali mati secara massal di awal tahun 2022. Ada dua nagari yang mengalami kematian ikan, yakni Koto Malintang dan Duo Koto,” katanya kepada Senin (14/2).
Diduga kematian ribuan ikan secara mendadak dikarenakan berkurangnya kadar oksigen di dalam danau.
Kondisi itu disebabkan oleh pengaruh iklim cuaca ekstrim, sehingga membuat endapan sedimen sisa pakan ikan dan zat beracun lainnya naik ke permukaan.
“Kurangnya kadar oksigen di dalam danau biasa disebut dengan istilah fenomena upweeling atau pembalikan massa air. Sebelum mati, ikan-ikan itu akan mengalami pusing dan mengawang ke permukaan danau,” katanya.
Baca Juga: Kalapas Kelas IIB Padangsidimpuan Kanwil Kemenkumham Sumut, Ikuti Teleconference Pembahasan Mengenai Usulan Sarana Prasarana
Selain itu, fenomena kematian ikan secara massal disinyalir juga akibat kondisi air danau yang semakin tercemar.
Sementara untuk kerugian sampai saat ini belum diketahui berapa jumlah dan kerugian akibat peristiwa kematian ikan tersebut.
“Total kerugian dan jumlah kematian ikan bisa dipastikan, karena sampai saat ini masih dalam pendataan oleh penyuluh perikanan,” ujarnya.
Baca Juga: Jamin Kualitas Kesehatan WBP, Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan Kanwil Kemenkumham Sumut Terima Bantuan Obat-obatan Dari Dinkes Kota Padangsidimpuan
Terkait kondisi tersebut, ia meminta kepada petani KJA untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau, karena akan berdampak pada pencemaran lingkungan.