Humbang Hasundutan, NAWACITAPOST – Kunjungan resmi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumut dalam rangka panen perdana komoditi kentang dilahan Food Estate Ria -Ria yang dilakukan secara simbolis oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono, Menteri Pertanian Yasin Limpo, Kapolda Sumatra utara (Sumut), Panglima TNI, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, dan Dirjen Hortikultura, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga : Profesionalisme Dan Konsistensi Pola Pertanian Terpadu Belum Diterapkan Di Food Estate
Dalam kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang keberlanjutan FE kedepannya dengan berbagai perusahaan off taker diantaranya PT Indofood, PT Champ, PT Bisi, Panah Merah, dan beberapa perwakilan perbankan diantaranya PT Bank BRI dan PT Bank Mandiri. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Food Estate dengan lembaga pendidikan Universitas Sumatra Utara, dan Institut Teknologi Del.
Baca Juga : Potensi Keberlanjutan Food Estate Humbang Hasundutan untuk Jangka Panjang
Dilaporkan oleh Dirjen Hortikultura bahwa hasil pertanian berbasis food estate cukup menjanjikan dengan dicapainya hasil panen kentang hingga 15 ton per hektar. “Saya kira apa yang telah kita capai dalam kondisi banyaknya tantangan penanaman kentang di lokasi food estate cukup menghasilkan hingga 70 persen secara keseluruhan, hal ini sangat menjanjikan mengingat lahan yang kita lihat sekarang ini sebelumnya tidak menghasilkan dan merupakan tanah marginal”
Dalam arahannya kepada jajaran perusahaan off taker yang menjadi rekanan petani, pak menko Luhut Binsar Panjaitan menekankan dengan tegas “saya minta jangan sampai antara petani dengan off taker ini ada yang tidak jelas, semua harus jelas. Mohon dibantu petani dibantu juga bupatinya dan Mentri pertaniannya dalam mensukseskan penanaman disini.
Tahun depan ini semua harus sudah jadi mulai dari infrastruktur, sarana pertanian dan tehnologi pendukung pertaniannya harus sudah bisa mendukung penuh petani utk bisa menghasilkan sampai maksimal” demikian penekanannya yang disambut riuh tepuk tangan petani yang menjadi penerima manfaat food estate.
Berbagai elemen masyarakat dan pelaku usaha dari berbagai kalangan juga turut hadir, pengusaha pengusaha lokal dibidang olahan pertanian bahkan pengusaha konveksi lokal memberikan cinderamata berupa jaket kepada Dirjen Hortikultura sebagai bentuk dukungan semua elemen masyarakat akan hadirnya food estate.
“Food estate harus jadi, kita semua kompak. Ini tidak main main, Tidak ada alasan tidak jadi, apapun masalah dilapangan segera kontak kita, akan langsung kita tanggapi” sambung pak Menteri Luhut Panjaitan menyampaikan harapan yang begitu besar terhadap pencapaian hasil dari pertanian food estate.
Dilain kesempatan seorang petani memberikan pengakuan akan betapa bersyukurnya warga desa ria-ria terutama penerima manfaat langsung dari FE sebagai petani yang tanahnya menjadi bagian program FE “kami sangat bersyukur pak, baru kali ini dimasa Jokowi dan pemerintahan Bupati Dosmar Banjarnahor kampung kami sudah berkali kali dikunjungi bapak bapak Menteri, Gubernur bahkan presiden. Kami tidak tau lagi bagaimana caranya mengucapkan terimakasih. Pokonya terimakasih kepada pak Jokowi dan bupati juga semua bapak bapak ini fotettet sudah datang ke kampung kami” ungkapnya terbata bata dengan bahasa yang kurang lengkap.
Dilain kesempatan rombongan Menteri juga melakukan kunjungan dan peninjauan dilokasi baru seluas 745 ha yang akan segera dibuka untuk tahap kedua di Desa Hutajulu kecamatan Pollung sebagai bagian dari target pelaksanaan program food estate seluas 1000 hektar di tahun anggaran 2021.
Sebelum rombongan pulang disempatkan berbagi cerita dan foto bersama dengan jajaran pemkab, petani dan seluruh warga yang hadir dalam kesempatan tersebut.
( Herbin Lumban Gaol SP )