NAWACITApost.com – Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PP Pewarna) dan panitia lokal Festival Bondo menyambangi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah, Senin (11/9/2023). Kedatangan mereka untuk mengajukan permohonan audiensi dengan pihak Pemkab Jepara.
Perwakilan Pewarna diterima Asisten Bupati Denny, serta jajaran kepala dinas di lingkungan Pemda Jepara, serta Camat Bangsri. Denny menyambut Pengurus Pusat Pewarna yang dipimpin langsung Ketua Umum Pewarna Yusuf Mujiono, dan Bendahara Umum Albert Muntu; Departemen Lintas Lembaga, Dony Leonardo; dan Departemen OKK Ricky Mantiri.
Kemudian dari pihak panitia lokal di antaranya Suyito Basuki, Sugeng, Subandrio, serta Betty dan Purwati. Pada kesempatan itu, mereka menjelaskan maksud dan tujuan Festival Bondo.
Yusuf menjelaskan, Festival Bondo merupakan tindak lanjut dari napak tilas rasul Jawa (NTRJ) sebuah kegiatan mendudah kembali nilai-nilai luhur yang telah di torehkan oleh para pendahulu, terutama sosok atau tokoh penginjil bumi putera. Di mana dalam kiprahnya sosok penginjil itu mampu berkontribusi dalam meningkatkan tatanan masyarakat ketika itu serta mampu memberikan terobosan akan tata kehidupan dengan nilai-nilai baru.
Dan bukti dari karya mereka berdiri sebuah kampung Nasrani yang saat ini menjadi sebuah desa Bondo, di Kabupaten Jepara. Di desa tersebut tersimpan sejarah dan karya dari seorang tokoh nasrani Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, sekaligus tempat makam dari Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dan istrinya Nyi Endang Sampurnawati.
Pewarna melihat, bahwa Desa Bondo bukan saja menyimpan sejarah kiprah Kyai Ibrahim Tunggul Wulung sebagai tokoh yang membuka kampung Kristen, tetapi juga alamnya yang dekat dengan pantai menjadi daya pikat tersendiri. Menurut Yusuf, desa ini bisa dikembangkan menjadi sebuah daerah destinasi wisata religi baik bagi umat Nasrani maupun umat-umat beragama lain.
“Sehingga Jepara menjadi sebuah daerah yang kuat dengan nuansa keberagaman karena balutan nilai-nilai agama yang bisa bertumbuh dan berdampingan seperti yang dicanangkan di sebuah gapura masuk wilayah pantai bondo dengan tulisan besar wisata tri religinya,” kata Yusuf, Selasa (12/9/2023).
melalui Festival Bondo ini, Yusuf menambahkan, diharapkan akan semakin mengukuhkan desa Bondo sebagai kawasan wisata religi yang bercirikan Nasrani. Ia juga berharap, festival ini akan menjadi agenda tahunan Pemda Jepara serta masyarakat Bondo sendiri.
Menyambut paparan dari PP Pewarna dan panitia, Denny merespons positif rencana ini. Ia juga menyatakan pemerintah daerah akan memberikan dukungan semaksimal mungkin dalam penyelenggaraan Festival Bondo.
“Dengan harapan Desa Bondo di Jepara akan semakin dikenal dan rencana memperkuat Bondo sebagai kawasan wisata religi ini akan mendukung kerja pemerintah daerah dan bermanfaaat bagi masyarakat sekitar, tentunya,” kata Denny.
Kepada pihak panitia lokal Denny meminta mengajukan surat kembali apa saja yang panitia butuhkan, agar acara ini berlangsung dengan sukses dan berdampak bagi masyarakat sekitar dan wilayah Jepara itu sendiri. “Setelah kami menerima list dari panitia, akan kami serahkan kepada bapak bupati lalu akan menjawab bagian mana yang kami bisa bantu, namun prinsipnya pihak Pemkab akan mendukung semaksimal mungkin,” kata Denny.
Untuk diketahui, Festival Bondo merupakan sebuah rangkaian acara yang digelar mulai tanggal 8-11 November 2023. Festival ini akan diawali dengan berbagai kegiatan seperti seminar-seminar, pengobatan gratis, camp jurnalistik.
Di acara puncak Festival Bondo, nantinya bakal diikuti 5.000 orang dari berbagai gereja. Di mana festival ini akan menggunakan adat budaya diiringi berbagai nyanyian kidung jemaat dan puncaknya menggelar paduan suara kolosal dengan harapan bisa tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).