Surabaya NAWACITAPOST – Posyandu sebagai garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak agar terhindar dari ancaman stunting, sering kali dikeluhkan kelengkapan sarana dan prasarananya.
Diantara kelengkapan yang dikeluhkan itu adalah timbangan bayi. Ternyata, tidak sedikit dari Posyandu di Surabaya, masih menggunakan timbangan gantung atau timbangan sarung. Itupun dibeberapa Posyandu kondisinya rusak. Sehingga ada yang menggunakan timbangan injak. Yang lebih tidak presisi dan tidak praktis untuk mengukur berat badan bayi. Karena bayi harus digendong ibunya saat menimbang badan. Sehingga berat badan bayi dihitung dengan hasil pengurangan berat badan ibu.
“Keluhan tersebut kerap saya temui dalam setiap kesempatan bertemu dengan warga dalam kegiatan reses ataupun Sambung Roso,” ujar legislator Fraksi PDIP Anas Karno pada Senin (06/06/2023).
Menurut Anas dari pengakuan para kader yang melakukan layanan Posyandu, timbangan digital untuk bayi lebih akurat atau presisi hasil pengukurannya. Kalau dibandingkan dengan timbangan gantung, atau timbangan sarung, yang masih beroperasi secara manual. Terlebih lagi kalau dibandingkan timbangan injak