Jakarta, NAWACITAPOST.COM – Dalam rangka Safari Dakwah, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta menerima kunjungan dari penceramah agama, Ustadz Abdurrahman Yusuf untuk memberikan ceramah dan tausiyah kepada Petugas dan Warga Binaan, di Masjid Nurul Iman Rutan Cipinang, Jum’at (13/1).
Baca Juga: Deteksi Dini, Rutan Cipinang Cek Kondisi Sarana dan Prasarana
Baca Juga :
Ustadz Abdurrahman merupakan Ustadz yang seringkali berkeliling dari Lapas maupun Rutan ke daerah – daerah seluruh Indonesia. Kedatangan, Ust. Abdurrahman ke Rutan Cipinang ini merupakan kunjungan ke 212 dari 14 provinsi di Indonesia untuk memotivasi atau meningkatkan iman para warga binaan, agar menjadi orang lebih baik lagi.
Ustadz Abdurrahman Yusuf tiba di Rutan Cipinang pukul 10.00 WIB dan disambut langsung oleh Kepala Rutan Cipinang, Sukarno Ali beserta jajarannya. Sementara itu, di dalam Masjid Nurul Iman puluhan santri (Warga Binaan) telah menunggu dengan sangat antusias dibuktikan dengan lantangnya suara mereka dalam mengumandangkan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Rutan Cipinang, Sukarno Ali. Dalam sambutannya, ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ustadz Abdurrahman Yusuf karena telah menyempatkan waktunya untuk memberikan pemahaman agama kepada santri Rutan Cipinang.
“Semoga dengan diadakannya kegiatan ini bisa menambah ilmu dan pengetahuan para santri (Warga Binaan) kami mengenai agama islam sehingga ilmu yang didapatkan oleh mereka bisa untuk di sampaikan kembali kepada warga binaan lainnya. ” Ucap Ka. Rutan.
Dalam Ceramahnya, Ustadz Abdurrahman Yusuf Abdurahman menyampikan bahwa seseorang yang masuk di dalam Rutan bukanlah akhir dari hidupnya. “Saya sampikan kepada para santri bahwa keberadaan saudara di dalam Rutan Cipinang ini, merupakan bukti kasih sayang Allah untuk memberi kesempatan kepada umatnya agar bertaubat dengan mendekatkan diri dan perbanyak beribadah untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, ” Ujarnya.
“Iman itu merupakan keyakinan kita kepada Allah SWT dan tanpa adanya iman kita tidak akan mendapatkan kenikmatan yang paling tinggi di dalam hidup. ” Tutupnya.
