Surabaya NAWACITAPOST – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi’i menilai proyek Box Cluvert di jalan Pengenal Bubutan asal-asalan, membahayakan dan rawan terjadi korupsi.
Dari pantauannya di lokasi, Imam Legislator Partai NasDem ini melihat beberapa kejanggalan diantaranya tidak adanya papan keterangan terkait proyek dan penutup saluran air yang ketinggian sekitar 1,5 meter tersebut.
“Kalau ada papan keterangan, warga bisa control. Siapa yang mengerjakan, spesifikasinya seperti apa, anggarannya berapa, pekerjaannya berapa lama ?” ungkapnya saat investigasi di pengerjaan Box Cluvert di jalan Pengenal Bubutan, Rabu 7 Desember 2022.
“Ini rawan tindak pidana Korupsi,” tegas Imam yang juga anggota badan Anggaran DPRD Surabaya ini.
“Saya sudah tanya ke temen-temen Cipta Karya, kalau namanya Box Cluvert ya pasti ada tutupnya. Nanti tinggal kita cocokkan, jangan sampai kemudian membahayakan dan merugikan negara,” ungkapnya.
Apalagi juga terlihat ada yang posisinya memutari tiang listrik. “Jelas ini sangat sangat membahayakan jika tidak segera dibetulkan,” kata Imam.
Terkait hal ini, Imam berjanji akan terus mengawasi dan bersuara sampai ada tindak lanjut dari pihak-pihak terkait.
Pada kesempatan yang sama, Supaji Hari dan Darmawan warga setempat menyatakan saluran yang sudah dikerjakan dari 3 bulan yang lalu ini membahayakan khususnya terhadap anak-anak, karena sangat dalam dan sudah 2-3 minggu ini pengerjaannya dihentikan tanpa diberi penutup.
Beberapa bagian memang sudah ditutup, tapi diduga permintaan warga setelah memberikan uang rokok.
“Kami sudah menanyakan ke Pak Lurah (Iswan Arif lurah Bubutan, red), tapi jawabannya kalau tidak ada tutupnya ya tidak ada tutupnya,” terang Supaji.
“Kalau ada tutupnya takutnya ditempati warung-warung atau pedagang kaki lima,” tambahnya.
Menurut Supaji, ini aneh karena selama ini tidak ada warung yang berjualan di sisi tersebut.
Selain itu, Khotib salah satu warga yang punya usaha di lokasi merasa kawatir akan makan korban, terutama mobil yang lewat.
“Saya kawatir ada korban, terutama mobil. Dulu kecil, sekarang besar dan dalam,” kata Khotib.
“Saya sempat tanyak ke pekerjanya, katanya kalau awalnya tidak ada tutup ya berarti ini tidak ada tutup,” tambahnya.
Harapan warga, proyek ini segera diselesaikan, diberi penutup dan disesuaikan dengan ketinggian jalan sehingga tidak membahayakan warga yang melintas. (BNW)