Yogyakarta, NAWACITAPOST.COM – Kantor Imigrasi Yogyakarta kembali menggelar penyebaran informasi. Kali ini penyebaran informasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan bertajuk “Karyo Goes To School.” Sosialisasi tersebut dilaksanakan ke sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Gunungkidul dan dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai Senin hingga Rabu, 21-23 November 2023. Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural merupakan tema itama yang diangkat dalam Karyo Goes To School.
Pada hari pertama, Karyo Goes To School diselenggarakan di SMK Negeri 1 Tanjungsari dan diikuti oleh para siswa serta pengajar. Hadir sebagai narasumber adalah Rini Hartati Pudji selaku Analis Keimigrasian Ahli Muda pada Kantor Imigrasi Yogyakarta. Kemudian pada hari kedua Karyo Goes To School dilaksanakan di SMK Negeri 1 Saptosari. Bertindak sebagai narasumber adalah Tri Widowati yang juga merupakan Analis Keimigrasian Ahli Muda pada Kantor Imigrasi Yogyakarta.
Hari ketiga Karyo Goes To School diselenggarakan di SMK Negeri 1 Tepus dan diikuti oleh para siswa serta pengajar. Kali ini yang menjadi narasumber adalah Gilang Cahyadi selaku Analis Keimigrasian Ahli Pertama pada Kantor Imigrasi Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut, Gilang menjelaskan banyak modus yang dipakai oleh pelaku TPPO, seperti magang, duta budaya, iming-iming gaji besar dan lain sebagainya. “Teman-teman jangan mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri,” ucapnya.
Kemudian juga Gilang menjelaskan persyaratan permohonan paspor bagi PMI maupun untuk keperluan magang di luar negeri. “Saya harap kepada adik-adik yang ingin bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah dan jangan mau data-datanya dipalsukan,” pesannya
Tema Pencegahan TPPO dan PMI Non Prosedural diambil dalam Karyo Goes To School bukan tanpa alasan. TPPO merupakan kejahatan transnasional dan menyasar generasi muda, khususnya perempuan dan anak. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), pada tahun 2021, terdapat 678 korban TPPO. Tindak Pidana Perdagangan Orang merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) dan berusaha diberantas oleh seluruh negara, termasuk Indonesia.
Peran Imigrasi tentunya sangat vital dalam pencegahan TPPO. Oleh karenanya, dengan adanya Karyo Goes To School, diharapkan masyarakat, khususnya para siswa dapat semakin waspada akan adanya TPPO di sekitarnya. Selain itu dengan adanya Karyo Goes To School juga diharapkan para siswa lebih mengetahui tentang apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan bekerja di luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah. (jogja.imigrasi.go.id)