Surabaya NAWACITAPOST – Mengambil tema “Kasetyaning Budaya” (Kesetiaan pada Budaya), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menggelar kegiatan Economic Art Festival di lingkungan Balai Pemuda, Surabaya, Jumat (18/11/2022).
Dalam giatnya, puluhan milenial yang berstatus mahasiswa tersebut tampil etnis dengan busana hitam berbalut kain batik pada bagian bawah setelannya.
Agenda tahunan beberapa kampus ini, oleh FEB Unesa diisi dengan Pentas seni, pameran lukisan dan UMKM, juga ada bazar aneka kuliner. Pentas seni dan UMKM diadakan di teras gedung pamer Balai Pemuda. Sedangkan pameran lukisan dihelat di ruang galery DKS Surabaya.

Nampak hadir dalam acara pembukaan, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unesa, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si bersama Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. Hermas Thony, M.Si.
Pada kesempatan itu, Thony menyatakan bangga dengan apa yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Unesa dalam gelaran ini.
“Ini sungguh kegiatan yang luar biasa, Radikal, karena Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyelenggarakan kegiatan yang berbasis budaya dengan tema Kasetyaning Budaya ((Kesetiaan pada Budaya),” ujar Thony.
Sesungguhnya, kata politisi Partai Gerindra itu, mengambil peran dalam pelestarian nilai-nilai budaya dan kearifan lokal adalah hak siapa saja. Baik insan dan lembaga yang ada di kota Surabaya.
“Namun, yang dilakukan oleh BEM FEB Unesa tidak biasa. Yakni mengusung tema budaya untuk aksi kreativitas ekonomi,” jelas Thony.
Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unesa Abima Yunka Pratama, mengatakan, kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi BEM.
“Biasanya, kami menggelar pentas seni musik. Kali ini berbeda. Kami mengusung konten budaya mulai dari kuliner, busana bermotif batik hingga seni rupa”, jelas dia.
Aneka lukisan yang dipamerkan, menurut Bima berasal dari open karya dari banyak seniman di Surabaya. “Kita juga sudah bekerjasama dengan Keliling art dalam upaya menarik para Seniman khususnya di Surabaya untuk turut serta memamerkan karyanya,” ucap mahasiswa semester 7 ini.
“Ada 13 hingga 15 lukisan, dan unggulannya adalah lukisan dari kak Satya yang banyak mengambil tema pewayangan,” terang Abima.
Tahun tahun sebelumnya, masih Abima, BEM FEB Unesa secara rutin menggelar Economic week berbentuk konser musik. Namun tahun ini memang sengaja digabungkan menjadi Economic Art Festival yang diharapkan antusias para milenial untuk dapat mengenal budayanya sekaligus ikut bertanggung jawab dalam pengembangannya.
“Terutama untuk agenda workshop, kita akan mengupayakan kedepannya bisa semakin besar dengan peserta yang lebih banyak,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unesa, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa giat rutin tahunan ini sebagai upaya menggali, mengeksplor, sekaligus melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
Disamping itu, BEM FEB Unesa berusaha untuk mensinergikan budaya dengan aspek-aspek lain, salah satunya adalah ekonomi.
Disisi mahasiswa, Anang menyatakan bisa menjadi sarana kreatifitas dan inovasi, sehingga pada akhirnya mahasiswa terampil dalam menyelesaikan permasalahan yang komplek, dan sanggup beradaptasi pada perubahan.
“Budaya dapat merasuk dalam semua aspek, dengan budaya yang bagus maka akan terbentuk kepribadian yang bagus,” tukas pak Dekan.
Berbicara dan beraktualisasi ekonomi dan bisnis tidak harus terjebak dalam format pameran UMKM. Dengan berpijak pada seni budaya serta kearifan lokal sebagai ekspresi kegiatan, maka aktivitas UMKM, yang menjadi wadah student-preneurship, akan semakin marak.
Ada 30 stan dalam pameran ini. Mereka adalah pelaku pelaku ekonomi, UMKM, dari Surabaya yang menyajikan aneka jajanan dan makanan kekinian. Tidak ketinggalan makanan khas Surabaya yang melegenda. Yakni semanggi Suroboyo.
AH Thony dan Anang Kistyanto menyempatkan diri mampir ke stan makanan tradisional yang masih dilestarikan di kecamatan Benowo, Surabaya.
“Makanan khas Surabaya ini patut dilestarikan dan diberi tempat dalam perhelatan UMKM seperti ini,” ujar Thony yang memesan sepincuk kudapan semanggi. (BNW)