Padang, NAWACITAPOST.COM – Kepala Pusat Statistik Sumbar (BPS), Ir. Herum Fajarwati menyampaikan, Perekonomian Sumatera Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp 65,93 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 44,52 triliun.
Dikatakan, Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,64 persen (y-on-y).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,95 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,66 persen.
Sementara, Ekonomi Sumatera Barat triwulan I-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,31 persen (q-to-q).
“Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami kontraksi tertinggi sebesar 8,30 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi terdalam sebesar 43,78 persen, ”
Demikian, penjelasan Ir. Herum Fajarwati dalam keterangan relis Badan Pusat Statistik Sumbar Senin (9/5/).
Selain itu, ada 7 indikator lainya yang disampaikan oleh Herum Fajarwati. Dimana disampaikan seharusnya disetiap pada awal bulan, namun dikarenakan bertepatan dengan libur lebaran.
Di antara 7 indikator lainya yaitu, Perkembangan Indeks Harga Konsumen Sumbar 2022, Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Sumbar April 2022, Ekspor Impor Maret 2022, Pariwisata Maret 2022, Pertumbuhan Ekonomi (Produk Domestik Regional Bruto) Triwulan l 2022, Ketenagakerjaan Bulan Februari 2022,
Untuk Bulan April 2022 dikatakan mengalami inflasi rata-rata sebesar 0,66 persen.
Sebagai sampel perbandingan perkiraan Badan Pusat Statistik Sumbar mengambil contoh Di dua Kota besar Sumbar, yaitu Kota Padang dan Bukittinggi.
Dijelaskan pada Bulan April 2022 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,60 persen sementara Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 1,10 persen. Secara Agregat, Sumatera Barat (Gabungan 2 Kota) mengalami inflasi 0,66 persen
Pada bulan April 2022, Sumatera Barat mengalami inflasi sebesar 0,66 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 108,79 pada bulan Maret 2022 menjadi 109,51 pada bulan April 2022.
Selanjutnya, Laju inflasi tahun kalender atau April 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,55 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau April 2022 terhadap April 2021 Sumatera Barat tercatat sebesar 3,93 persen
Untuk Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat bulan April 2022 tercatat sebesar 113,46 dan Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 1,88 persen.
Dikatakan, NTP Sumatera Barat April 2022 sebesar 113,46 atau naik 0,12 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,55 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,43 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Barat April 2022 sebesar 111,46 atau turun 0,72 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan April 2022 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,88 persen dari Rp5.511,56 per kg (Maret 2022) menjadi Rp5.407,83 per kg (April 2022).