Jakarta, NAWACITAPOST.COM – Pasca resmi diusung partai NasDem sebagai Capres 2024, Senin 3 Oktober 2024. Gerak cepat dilakukan Anies Baswedan, ia menyambangi kantor pusat partai Demokrat di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Jumat 7 Oktober 2022.
Baca Juga : Siasat Hindari Kemungkinan dari Jeratan Hukum KPK, NasDem Deklarasikan Anies Capres?
Bertandangnya Anies ke Demokrat, tafsirannya hanya satu, AHY siap jadi Cawapres. Itu tawaran yang ditunggu-tunggu oleh anak pertama SBY untuk dipinang mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Boleh saja AHY sumringah dan bergembira, untuk menjadi wakilnya Anies.
Namun, pasangan Anies -AHY, belum berani mendeklarasikan sebagai Capres – Cawapres, Mengapa? Syarat Presiden Threshold 25 persen suara atau 20 persen Partai atau dukungan partai belum tercapai, masih kurang 4 persen lagi.
Yang bisa diajak bergabung, hanya PKS dalam pasangan Anies -AHY, sebab Gerindra dan PDIP tak mungkin diajak, karena kedua partai urutan pertama dan ketiga di Pileg 2019, tak mungkin mencalonkan Anies Capres, sebab sudah punya Capresnya.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan PKS bergabung dengan NasDem dan Demokrat di Pilpres 2024. Kemungkinan yang didapat hanya mendapat jalur dan jatah logistik, tetapi secara efek electoral di Pileg, kemungkinan suaranya akan turun.
Seandainya mau mencalonkan Anies – AHY, daya tawar yang diminta PKS sangat tinggi, karena, NasDem dan Demokrat tak punya pilihan lain, hanya PKS yang bisa menyelamatkan pasangan ini terdaftar resmi di KPU.
Sebab, KIB (Golkar, PAN, dan PPP) walaupun belum menentukan nama Capres – Cawapres, rasanya tak mau jadi pengekor NasDem dan Demokrat.
Apalag PDIP, Gerindra dan PKB, kemungkinan besar, tak mau diperintah sama Surya Paloh dan AHY.
Jika, di Pilpres 2024, PKS tak mau ikut gerbong Surya Paloh dan AHY, maka NasDem, Demokrat, dan Anies hanya menjadi penonton di Pilpres, ketiganya hanya datang ke TPS untuk memilih, dan tak ada gambar Anies untuk dipilih.