Jakarta, NAWACITAPOST.COM – Turun gunungnya SBY dari kediaman pribadi Cikeas, bukan menyejukan, malah mendapat perlawanan berupa gugatan ke Pengadilan Negeri (PN). Kali ini Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digugat oleh 16 Dewan Pimpinan Anak cabang Partai Demokrat Kota Bandung.
Baca Juga : Inilah Perbedaan Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi dan SBY, Masyarakat Merasa Puas Dalam Pembangunan Infrastruktr di Era Jokowi
Pasalnya, menurut tokoh Partai Demokrat Jawa Barat Riyan Rizal Usman, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Mayor TNI (Purn) AHY melaksanakan Musyawah Cabang (Muscab) tanpa mengundang 16 DPAC, dan Muscab yang dihasilkan itu illegal, tandasnya.
Terkait hal itu, Riyan telah menggugat ke Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1 A khusus Bandung. “Bahkan, bukan hanya Bandung, saya dengar ada sejumlah daerah lainnya yang akan menggugat juga, seperti Riau, Jawa Timur, dan daerah lainnya.”
Kembali ke gugatan, ternyata yang digugat oleh 16 DPAC Partai Dmeokrat Kota Bandung, selain AHY, Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya, Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOK) DPP Demokrat HR Herman Khaeron, Tim Lima, DPD Demokrat Jawa Barat dan Panitia Pelaksana serta turut tergugat calon Ketua DPC Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama dan Entang Suryaman.
Perlawanan atau masalah lainnya, yang akan dihadapi AHY. Awal tahun 2023, mantan Ketua Umum Partai Demorat, Anas Urbaningrum bebas, dan pasti kasus Hambalang akan dibicarakan lagi, dan akan timbul perdebatan-perdebatan, sehingga AHY dan SBY akan sibuk mengurusi persoalan internalnya, tanpa bisa beranjak menghadapi pemilu 2024.
Sekedar catatan saja, kata Riyan. Partai Demokrat ikut Pemilu 2004 suara yang didapat 7, 45 persen, 2009 mencapai 20, 40 persen, ketika terjadi kriminalisasi terhadap kasus Anas dengan Hambalangnya, Pemilu 2014 hanya dapat 10, 19 persen, dan pemilu 2019 dibawah 1 digit, 7,7 persen.
Riyan juga menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Demokrat. “Ingat pak SBY bukan pendiri Demokrat. Demokrat di dirikan 2001, SBY masuk ke Demokrat tanggal 5 April 2003, saya punya rekamannya, jadi 5 April 2003 baru SBY masuk ke Demokrat memohon menjadi kader Demokrat. Jadi SBY itu bukan pendiri Demokrat,” pungkasnya.