Jakarta, NAWACITAPOST– Keraguan publik belakangan ini terhadap Polri banyak bermunculan apalagi di media sosial bermunculan tagar yang membawa kesan negatif terhadap institusi Polri dibawah pimpinan Kapolri Jend Listyo Sigit. Yang unik, keraguan ini justru muncul besar dari kalangan yang selama ini terlihat mendukung pemerintah dalam atau yang sering disebut Jokower, sementara keraguan dari pihak oposisi pun muncul meski lebih kecil. Tapi soal tagar yang membawa konotasi negatif kepada institusi Polri justru muncul dari para pendukung pemerintah.
Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring ,Ferdinand Hutahaean, mengatakan, keraguan itu muncul tidak lepas dari penilaian publik terutama netizen pendukung pemerintah karena melihat Polri lembek.
”Tidak keras dan tidak tegas terhadap kelompok radikal intoleran yang cenderung memyebarkan ujaran kebencian, permusuhan bahkan berita hoax yamg menyerang pemerintah dan lembaga negara seperti pembaga kepresidenan dan TNI. Polri dinilai lamban dan terlalu memberi ruang kepada para pelaku ujaran kebencian berbungkus agama tertentu,” Ferdinand kepada Nawacitapost, Selasa (4/1/2021).
Mantan politisi Demokrat ini menjelasakan, bahwa saat ini Polri membuktikan bahwa Polri tidak seperti yamg dinilai oleh publik netizen. Polri tegas dan Polri melakukan proses hukum terhadap para pelaku ujaran kebencian.
“ Salah satunya Bahar Smith yang telah dijadikan tersangka dan ditahan oleh Polda Jabar. Penahanan ini sudah benar, sesuai dengan KUHAP dan berdasarkan alasan subjektif maupun alasan objektif,” ujarnya.
Menurut dia, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara, dan dimana terlihat selama ini ceramah Bahar Smith cenderung provokatif dan mengulang – ulang ujaran kebencian maka sudah layak dan patut untuk ditahan. Tindakan Polda Jabar menahan Bahar Smith sudah benar, tepat dan sesuai ketentuan.
“Kami Indonesia Police Monitoring kembali mengajak seluruh unsur masyarakat agar percaya kepada profesionalisme Polri dan mendukung Polri dalam menegakkan keadilan bagi masyarakat. Kami melihat Polri dibawah pimpinan Jend Sigit bukan lembek, tapi lebih kepada menciptakan kultur profesional dalam bekerja, tidak grasa grusu yang berujung pada kesalahan prosedur. Kami apresiasi Polri yang semakin profesional bekerja.,” bebernya.