Jakarta, NAWACITAPOST – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan kader sekaligus Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna mengajarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan kegiatan gerakan hijau. Seperti dengan menanam pohon di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Hal itu terlihat dari update sosial media Yasonna. Bahwa menanam pohon, menanam kehidupan. Tidak seperti yang dilakukan Gubernur Anies yang justru menghancurkan penghijauan dengan menebang pohon.

Yasonna menjelaskan pada (21/03/2021). Satu pohon besar menghasilkan sekitar 130 kg oksigen pertahun. “Itulah menanam pohon sangat penting dan terus kami lakukan, bersama seluruh kader PDI Perjuangan se-Indonesia, sesuai instruksi dari Ibu Megawati Soekarnoputri. Hari ini, saya menanam pohon Tabebuya dan Baobap di Kompleks Gelora Bung Karno. Menanam pohon adalah menjaga kehidupan dan bentuk syukur kita atas oksigen yang kita hirup setiap hari. Semoga bermanfaat dan menginspirasi,” tulisnya.

“Jadi kalau kita menanam 300 pohon (di GBK), belum lagi (penanaman pohon) yang di Rawa Lindung, itu sudah dikali, 300 kali 130 kg (oksigen) yang kita lakukan disamping kegiatan menanam lainnya. Maka seperti yang disampaikan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah menginstruksikan kepada kami semua, jajaran DPP, DPD, DPC PDI Perjuangan untuk terus melakukan kegiatan penanaman pohon untuk membangun kehidupan dan peradaban kita. Kiranya ini juga dapat menjadi contoh kepada masyarakat lainnya untuk membuat gerakan menanam pohon yang betul – betul kita lakukan walaupun hanya satu pohon, enggak apa – apa,” ungkap Menkumham.
BACA JUGA: Tuhan, Ku Berserah Diri

Yasonna juga menambahkan bahwa seluruh kader PDIP seluruh Indonesia ikut tergerak menanam pohon. “Menghasilkan Oksigen. Semoga masyarakat tergerak untuk menanam pohon. Seperti yang dilakukan kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia. Menanamlah, walau hanya satu pohon. Karena itu sudah menghasilkan oksigen untuk kehidupan kita,” ungkapnya. Demikian pun Menteri Sosial Tri Rismaharini yang juga Kader PDIP mengatakan bahwa hal serupa. “Tanamlah pohon, tanamlah kebaikan. Mugo rejekine do lancar kabeh, Aamiin,” tulisnya pada (25/03/2021). Lain halnya yang dilakukan Gubernur Anies. Justru menggalakkan penebangan pohon dengan alasan revitalisasi.
BACA JUGA: Congrats, BTS! Pakai Lip Balm Harga 80 Ribuan, Seabrek Prestasi Gemilang Ditorehkan

Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun menyoroti tajam. Dia menyebut Gubernur Anies sebagai sosok dengan sifat dan karakter yang tak peduli dengan lingkungan. Dia menyayangkan kebijakan Anies yang memilih menebang pohon – pohon rindang di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun sosial media miliknya @ferdianndhaean2. “Mengapa @aniesbaswedan tak sedikit saja hatinya berat menebang ratusan pohon rindang seperti itu? Jahat ini orang! Mudah merusak yang baik terlebih polusi udara Jakarta sangat tinggi,” katanya pada (21/01/2020).

Bahkan, pemenang sayembara desain revitalisasi Monumen Nasional (Monas) Deddy Wahjudi kecewa dengan pelaksanaan revitalisasi. Yang mana sudah dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, penebangan pohon di sisi selatan tak masuk dalam konsep yang telah dia buat. “Iya saya enggak tahu detail ya, tapi kalau secara samar sih penebangan sisi selatan pelebaran sisi selatan yang mengenai pohon. Tapi kalau kami di sana dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar aja plaza melebar tapi pohon-pohon tetap dipertahankan,” katanya pada (31/1/2020).

Senada pun diungkapkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. Dia juga menyayangkan terkait dengan sikap Gubernur Anies yang mengizinkan penebangan 190 pohon di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Menurutnya, penebangan tersebut terkait dengan penyelenggaraan kegiatan balap mobil listrik (Formula E). “Revitalisasi monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan Formula E. Harusnya bukan untuk tebang-tebang pohon begitu, tetapi bagaimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan,” katanya ketika dikonfirmasi, pada (21/1/2020).

Ketua DPRD pun juga heran dengan pernyataan Pemprov DKI. Yang mana menyebut penebangan pohon adalah bagian dari proses penghijauan di Jakarta. Dia menilai penebangan pohon justru akan mengurangi ruang hijau. Apalagi, status Monas merupakan lokasi cagar budaya. Sehingga tidak seharusnya dipangkas ruang hijau yang ada disana. “Sikap Anies ini aneh bagi saya. Di saat dunia berlomba – lomba penghijauan, ini kok malah melakukan penebangan pohon. Tinjau lagi deh konsep, kajian dan rencana induk Monas seperti apa,” imbuhnya. (Ayu Yulia Yang)