Jakarta, NAWACITAPOST – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) Lilik Sujandi pantas dicontoh. Bukan hanya dari memberikan inspirasi kepada jajaran untuk terus berinovasi, tapi bisa menunjukkan sikap toleransi antar beragama. Dia pun dikenal sosok yang selalu berpegang teguh pada prinsip. Hal itu diterapkan pada dirinya, pekerjaannya dan jajarannya. Setiap keputusannya selalu mementingkan untuk orang banyak. Tentu pula tidak memihak sebelah dan tidak mengedepankan tendensi tertentu.

Diketahui Kakanwil satu ini mampu menerjemahkan semangat visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. Dia juga selalu berkomitmen kuat dalam hal nasionalis dan kebangsaan NKRI Harga Mati. Dia pun mampu membingkai 4 pilar kebangsaan. Yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dia menanamkan 4 pilar kebangsaan kepada diri sendiri, pekerjaan dan jajarannya melalui berbagai kegiatan.

Lilik juga begitu berperan serta dalam pembinaan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Membina karakter WBP agar menjadi lebih berharga dan bernilai. Dia memprioritaskan pendidikan untuk WBP berupa Paket A, B dan C. Dia juga melakukan pencanangan pramuka. “Ya mungkin selama ini komunikasinya kurang tepat, kemudian cara mengarahkannya kurang tepat, dengan adanya pembinaan dari pramuka ini dapat membuat pola asuh yang baik bagi warga binaan,” ungkapnya. Dia pun rendah hati akan jabatan yang diamanahkan kepadanya. Dia selalu bilang bahwa pembinaan itu adalah keberhasilan bersama.
BACA JUGA: Anies Baswedan Masih Menyandang Gelar Gubernur Terbodoh?
Pembinaan yang dilakukan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak hanya dilakukan petugas. Namun peran masyarakat dalam menerima WBP juga mempengaruhi berhasil atau tidaknya pembinaan yang dilakukan selama ini. Lilik juga selalu menekankan kepada dirinya sendiri dan seluruh jajaran yang ada di Kanwil Kemenkumham untuk tidak hanya menyandang status WBK/WBBM dengan dapat sertifikatnya saja. Akan tetapi harus mampu benar – benar menunjukkan integritas dan dedikasi untuk Kemenkumham. Inovasi selama kepemimpinannya diantaranya Sistem Pengawasan Orang Asing (SIPOA), Silakum (Sistem Layanan Hukum), Sistem Manajemen Arsip (Simanis) dan sebagainya.

“Kemenkumham tidak akan berhasil menjadi pengayom dan tidak akan maksimal dalam melakukan pembinaan jika masyarakat masih memiliki pola pikir buruk terhadap pembinaan WBP. Dan juga masih menganggap mereka sebagai pelaku kejahatan,” tutur Lilik pada (24/02/2021). Dia pun selalu bekerjasama dengan berbagai elemen termasuk pers. Menurutnya, memberikan informasi dan komunikasi antara Kemenkumham dan masyarakat berupa kerjasama pers tak lain demi tercapainya tugas Kemenkumham sebagai penegak hukum, pengayom dan pelindung masyarakat secara profesional, efektif dan efesien dipahami oleh masyarakat. (Ayu Yulia Yang)
BACA JUGA: Ditengarai Pejabat dan Legislatif di Kepulauan Nias Jadi Pengguna Narkoba