“Apa yang dilakukan KPK di Kepri sangat baik. Ini untuk kebaikan wilayah,” kata Nilwan di Kantor Pemprov Kepri, Senin.
Nilwan diperiksa pertama kali oleh KPK karena tiba di rumah dinas gubernur di Gedung Daerah Tanjungpinang saat NB ditangkap petugas lembaga antirasuah tersebut. Padahal Nilwan hanya ingin melaporkan perkembangan status Pulau Asam, Karimun yang disetujui menjadi Kawasan Ekonomi Khusus, sekaligus membawa durian untuk NB.
Pemeriksaan kedua pekan lalu dilakukan terhadap Nilwan terkait dugaan suap jabatan.
“Saya diperiksa oleh penyidik untuk mempertegas uang yang diberikan apakah berhubungan dengan suap jabatan atau tidak,” ujarnya.
Nilwan menegaskan bahwa hampir seluruh kepala dinas menyantuni anak yatim piatu menjelang Idul Fitri. Sumbangan itu diberikan dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan Pemprov Kepri.
“Jadi bukan uang suap. Itu yang dari saya, yang lain saya tidak tahu,” tegasnya.
Nilwan mengatakan sikap penyidik KPK tidak seperti yang dibayangkan dan yang diceritakan oleh banyak orang. Penyidik KPK bersikap profesional dan ramah.
“Penyidik KPK itu cukup baik, tidak bentak-bentak. Mereka bersikap profesional dengan keilmuan yang sangat baik,” ujarnya.
Sikap Nilwan yang “blak-blakan” ternyata tidak disenangi sejumlah kepala dinas. Ia justru mengatakan kepada kepala dinas itu bahwa apa yang dilakukan KPK merupakan kesempatan pemerintah daerah dan seluruh pihak untuk memperbaiki Kepri.
Untuk membangun Kepri, menurut dia dibutuhkan sikap yang profesional, bekerja keras, dan tidak koruptif.
“Banyak kepala dinas yang protes kepada saya. Saya tidak peduli,” katanya.