Jakarta, NAWACITA – Persaingan industri otomotif kian gencar saja, terlebih saat isu era kendaraan listrik mencuat. Berbanding lurus dengan itu, produsen terkait kian bongkar strategi agar tak ketinggalan dan menjadi pemain utamanya. Tak terkecuali Toyota Indonesia.
Menanggapi isu era elektrifikasi ini, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan pihaknya berharap bisa mendewasakan seluruh model kendaraan Toyota yang diproduksi di Indonesia. Dengan kata lain, mengalihkan mesin konvensional ke listrik.
“Semua negara itu sedang mengembangkan Electrified Vehicle. Nah kita tidak boleh tertinggal jauh. Jadi menurut saya tidak ada pilihan untuk kita beralih ke sana,” ujar Warih kepada beberapa wartawan usai berbuka puasa bersama di Jakarta, Kamis (23/5/2019) malam.
“Di masa depan bisnis otomotif, industri akan semakin kompetitif namun teknologinya mahal. Sehingga harus attract investor agar mau ke sini. Jadi di samping regulasi otomotif, regulasi untuk kemudahan investasi juga harus diperhatikan sekarang,” lanjut dia.
Lalu, kata Warih lagi, kendaraan yang dihadirkan harus bisa dilakukan ekspor pula. Dan diharapkan, pada tahun 2030 Toyota Indonesia sudah bisa memasukkan baterai listrik di semua model kendaraannya.
“Untuk model sendiri, begini, tidak ada produk yang dibuat untuk ekspor saja. Harus diterima oleh market domestik dahulu, kompetitif dahulu. Indonesia kan kecenderungan di MPV dan ada sedikit pergeseran ke SUV, ya sudah fokus di situ. Baru dilihat model-model seperti itu bisa diekspor kemana saja. Dan, di 2030 TMMIN siap EV di semua model. Mau electric car, hybrid, flexy engine, diharapkan seperti itu,” tutupnya.