NAWACITApost.com – Gerakan dedolarisasi yang memprotes dominasi dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan dan investasi global terus meluas hingga mencapai Asia Tenggara. Saat ini, Malaysia telah menjadi salah satu pelopor dalam gerakan dedolarisasi di wilayah tersebut dengan berencana meningkatkan penggunaan mata uang lokalnya dalam perdagangan.
CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat, MPP mengatakan keputusan ini memiliki potensi dampak yang signifikan pada ekonomi regional dan keterkaitan dengan negara tetangga, termasuk Indonesia. Malaysia, yang tengah berjuang dengan penurunan tajam nilai ringgit terhadap dolar AS, telah menyampaikan rencana untuk meminimalkan ketergantungannya pada dolar tersebut.
Apalagi, kata Nur Hidayat, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim telah menyatakan bahwa negaranya akan lebih aktif dan agresif dalam penggunaan ringgit dalam perdagangan. “Langkah ini didorong oleh keinginan untuk mengatasi volatilitas mata uang dan meningkatkan kestabilan ekonomi domestik,” lanjut dia, dikutip Jumat (13/10/2023).