Nganjuk, NAWACITApost.com – Keluarga besar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kertosono berduka atas meninggalnya siswa yang duduk di bangku kelas 8-I pada Senin, (2/10/2023) siang.
Informasi yang diterima jurnalis Nawacitapost.com siswa tersebut bernama Syaiful Hamdani Rajh Maholtra dengan usia 13 tahun, anak dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Santosh (almarhum) dengan Dwi Yuliana yang bertempat tinggal di Jalan Pepaya, Nomor 42, RT/RW 001/004, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Kepala Sekolah SMPN 2 Kertosono Tri Wahyudi ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dan mengucapkan Innalilahi Wainnailaihi Rojiun.
“Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Syaiful Hamdani Rajh Maholtra siswa kelas 8-I, dan semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, mengampuni semua dosanya dan memberi kesabaran, keikhlasan kepada keluarga yang ditinggalkannya. Aamiin …Yra. 🤲🤲🤲🙏,” ucap Tri Wahyudi dengan nada sedih.
Tri Wahyudi menjelaskan bahwa, anak tersebut (Syaiful Hamdani Rajh Maholtra red) pagi masuk dan kebetulan Satuan Pengamanan (Satpam) SMPN 2 Kertosono, melakukan kontrol terhadap anak yang tidak ikut upacara, kebetulan Syaiful Hamdani Rajh Maholtra tidak ikut upacara dengan alasan kepalanya pusing.
“Ketika disuruh pulang, ternyata dia (Syaiful Hamdani Rajh Maholtra red) menolak alias tidak mau pulang, tidak lama kemudian juga ijin tidak ikut olahraga tetap pada alasan yang sama yaitu kepalanya pusing, dan kembali kami suruh pulang namun tetap tidak mau,” jelas Tri Wahyudi.
Tri Wahyudi menambahkan bahwa, akhirnya ketika pulang sekolah dikarenakan sepedanya dititipkan di penitipan sebelah utara sekolah, dan merasakan sesak nafas, akhirnya minta tolong pada temannya untuk mengantarkan pulang.